1 Kurangi Resiko Stroke dengan 'KOPI Tue Mar 15, 2011 4:06 pm
Dj Bobej
Pendekar Lapendos
Kopi merupakan minuman favorit banyak orang. Kandungan kafein dalam kopi dipercaya bisa membangkitkan kesegaran dan kebugaran. Tapi di lain pihak masih banyak orang takut minum kopi karena alasan kesehatan.
Kopi dapat memberikan ekstra ‘kekuatan’ dan energi yang Anda perlukan. Tidak hanya itu, kopi juga ditengarai bisa mengurangi risiko stroke, khususnya bagi kaum perempuan.
Lebih dari 400 miliar cangkir kopi dikonsumsi setiap tahun, sehingga menjadikannya sebagai minuman paling populer di dunia. Di Amerika saja, 107 juta orang (52% dari jumlah populasi) meminum kopi secara rutin setiap hari. Sebanyak 57 juta orang lainnya meminum kopi beberapa kali seminggu. Jika dahulu kopi rata-rata digemari orang tua, kini peminum kopi terbanyak adalah orang berusia 18-39.
Kafein bekerja dalam tubuh dengan mengambil alih reseptor adenosin dalam sel syaraf yang akan memacu produksi hormon adrenalin.
Di dalam kopi terkandung kafein, yang merupakan senyawa kimia alkaloid yang dikenal sebagai trimetilsantin dengan rumus molekul C8H10N4O2. Jumlah kandungan kafein dalam kopi adalah 1-1,5%, sedangkan pada teh 1-4,8%.
Dalam dunia kedokteran, kafein sering digunakan sebagai perangsang kerja jantung dan meningkatkan produksi urin. Dalam dosis rendah, kafein dapat berfungsi sebagai bahan pembangkit stamina dan penghilang rasa sakit.
Mekanisme kerja kafein dalam tubuh adalah menyaingi fungsi adenosin, salah satu senyawa yang dalam sel otak bisa membuat orang cepat tertidur.
Kafein tidak memperlambat gerak sel-sel tubuh, melainkan kafein akan membalikkan semua kerja adenosin sehingga tubuh tidak lagi mengantuk, tetapi muncul perasaan segar, sedikit gembira, mata terbuka lebar, jantung berdetak lebih kencang, tekanan darah naik, otot-otot berkontraksi dan hati akan melepas gula ke aliran darah yang akan membentuk energi ekstra. Itulah sebabnya berbagai jenis minuman pembangkit stamina umumnya mengandung kafein sebagai bahan utamanya.
Menambah konsumsi kopi, menurut penelitian The National Institute of Environmental Medicine di Swedia, bisa menghindari kita dari risiko terkena stroke. Cukup dua cangkir kopi per hari dan risiko stroke akan berkurang 25%.
Dr Susanna Larsson, peneliti dari National Institute of Environment Medicine di Karolinska Institute di Stockholm, Swedia, mengatakan kopi adalah salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia.
“Oleh karena itu, efek zat kecil dalam kopi dapat memiliki konsekuensi yang besar kesehatan masyarakat,” kata Larsson seperti dikutip laman telegraph.
Walaupun terlalu cepat, menurut Larsson, temuan ini sangat membantu para wanita, khususnya bagi pencandu kopi. “Beberapa wanita menghindari mengkonsumsi kopi karena mereka berpikir itu tidak sehat,” katanya.
Bahkan, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa konsumsi kopi moderat dapat mengurangi risiko beberapa penyakit seperti diabetes, kanker hati, dan kemungkinan stroke. Ini karena kopi mengurangi peradangan dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Studi lain menunjukkan, wanita yang minum kopi berisiko terkena serangan jantung berkurang 24%. Antioksidan yang terdapat dalam kopi diduga melindungi kita dari penyakit-penyakit itu.
Sebuah studi yang dilaporkan dalam Journal of Nutrition menyebutkan gadis remaja yang sering minum kopi setiap hari risiko terkena kanker payudara berkurang 40%. Kandungan kafein dan polipenhol dalam kopi melindungi tubuh melawan kanker payudara.
Kopi dapat memberikan ekstra ‘kekuatan’ dan energi yang Anda perlukan. Tidak hanya itu, kopi juga ditengarai bisa mengurangi risiko stroke, khususnya bagi kaum perempuan.
Lebih dari 400 miliar cangkir kopi dikonsumsi setiap tahun, sehingga menjadikannya sebagai minuman paling populer di dunia. Di Amerika saja, 107 juta orang (52% dari jumlah populasi) meminum kopi secara rutin setiap hari. Sebanyak 57 juta orang lainnya meminum kopi beberapa kali seminggu. Jika dahulu kopi rata-rata digemari orang tua, kini peminum kopi terbanyak adalah orang berusia 18-39.
Kafein bekerja dalam tubuh dengan mengambil alih reseptor adenosin dalam sel syaraf yang akan memacu produksi hormon adrenalin.
Di dalam kopi terkandung kafein, yang merupakan senyawa kimia alkaloid yang dikenal sebagai trimetilsantin dengan rumus molekul C8H10N4O2. Jumlah kandungan kafein dalam kopi adalah 1-1,5%, sedangkan pada teh 1-4,8%.
Dalam dunia kedokteran, kafein sering digunakan sebagai perangsang kerja jantung dan meningkatkan produksi urin. Dalam dosis rendah, kafein dapat berfungsi sebagai bahan pembangkit stamina dan penghilang rasa sakit.
Mekanisme kerja kafein dalam tubuh adalah menyaingi fungsi adenosin, salah satu senyawa yang dalam sel otak bisa membuat orang cepat tertidur.
Kafein tidak memperlambat gerak sel-sel tubuh, melainkan kafein akan membalikkan semua kerja adenosin sehingga tubuh tidak lagi mengantuk, tetapi muncul perasaan segar, sedikit gembira, mata terbuka lebar, jantung berdetak lebih kencang, tekanan darah naik, otot-otot berkontraksi dan hati akan melepas gula ke aliran darah yang akan membentuk energi ekstra. Itulah sebabnya berbagai jenis minuman pembangkit stamina umumnya mengandung kafein sebagai bahan utamanya.
Menambah konsumsi kopi, menurut penelitian The National Institute of Environmental Medicine di Swedia, bisa menghindari kita dari risiko terkena stroke. Cukup dua cangkir kopi per hari dan risiko stroke akan berkurang 25%.
Dr Susanna Larsson, peneliti dari National Institute of Environment Medicine di Karolinska Institute di Stockholm, Swedia, mengatakan kopi adalah salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia.
“Oleh karena itu, efek zat kecil dalam kopi dapat memiliki konsekuensi yang besar kesehatan masyarakat,” kata Larsson seperti dikutip laman telegraph.
Walaupun terlalu cepat, menurut Larsson, temuan ini sangat membantu para wanita, khususnya bagi pencandu kopi. “Beberapa wanita menghindari mengkonsumsi kopi karena mereka berpikir itu tidak sehat,” katanya.
Bahkan, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa konsumsi kopi moderat dapat mengurangi risiko beberapa penyakit seperti diabetes, kanker hati, dan kemungkinan stroke. Ini karena kopi mengurangi peradangan dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Studi lain menunjukkan, wanita yang minum kopi berisiko terkena serangan jantung berkurang 24%. Antioksidan yang terdapat dalam kopi diduga melindungi kita dari penyakit-penyakit itu.
Sebuah studi yang dilaporkan dalam Journal of Nutrition menyebutkan gadis remaja yang sering minum kopi setiap hari risiko terkena kanker payudara berkurang 40%. Kandungan kafein dan polipenhol dalam kopi melindungi tubuh melawan kanker payudara.